Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi Lamadukelleng Sengkang kembali menerima visiting campus, dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sulawesi Barat, Minggu (12/2/23) di Auditorium Sipakatau , Kampus Institut Lamaddukelleng. Rombongan sebanyak kurang lebih 30 dosen yang terdiri dari pejabat sruktural FISIP Unsulbar. Kunjungan tersebut diterima oleh Ketua YP-SDI Lamaddukelleng, Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor 2 serta Dosen Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi Lamaddukelleng.
Tujuan kunjungan ini untuk mengenal lebih dekat Institut Lamaddukelleng sehingga bisa menjalin Kerjasama dalam lingkup Tridarma perguruan tinggi serta juga tertarik terkait budaya orang Wajo yang sangat kental sesuai slogannya yaitu Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi sebagaimana yang dituturkan oleh Dr. H. Buhanuddin, Dekan FISIP Unsulbar. Tidak hanya itu Dekan FISIP Unsulbar juga terinspirasi untuk ke tanah Wajo karena banyaknya cendikiawan yaitu guru besar dari tanah Wajo.
Hal tersebut juga disambut baik oleh Wakil Rektor I Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi Lamaddukelleng Ismail Ali, S.H.,M.H.,: “Kunjungan pertama kali ini semoga bisa menjadi awal untuk nantinya kita akan bekerja sama. Silahkan menggali informasi yang sebanyak-banyaknya tentang budaya yang nantinya bisa menjadi bahan mata kuliah dan Research sesuai prodi masing-masing.
Dekan Fakultas Hukum, Dr. Andi Bau Mallarangeng,S.H,M.H, yang juga bertindak sebagai moderator mengungkapkan bahwa adanya keterkaitan sejarah, dulunya antara kerajaan yang ada di Wajo dengan Majene. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi referensi untuk para dosen selaku peneliti.
Dalam acara tersebut, beliau menyampaikan informasi terkait profil Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi Lamaddukelleng dan penjelasan masing-masing prodi setiap fakultas.
“Dalam kunjungan ini juga diharapkan ada sharing pengetahuan antara kedua perguruan tinggi yang nantinya akan dikolaborasikan dalam bentuk Kerjasama,” papar Dr.ABM
Selanjutnya pada acara penerimaan kunjungan tersebut juga dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para dosen Unsulbar dan diakhiri oleh pertukaran cindera mata yang dilakukan oleh pihak Unsulbar maupun Institut Lamaddukelleng . (A.Yuni)